Pages

Minggu, 13 Februari 2011

Supaya Ibu bapak mertua bisa mencicipi



Alhamdulillah Minggu kemarin Stok sate ayam Ponorogo yang kami bawa habis tak bersisa tepat pada pukul 09.50 WIB, bagaimana tidak, Minggu pagi kemarin bebarapa pengunjung sudah ramai di stand kami untuk menikmati makanan khas kota Reog ini, baik pelanggan yang sudah beberapa kali datang juga pengunjung baru yang memang tidak asing lagi dengan sate ponorogo ini, secara mereka mayoritas asli orang Jawa Timuran, mulai dari Kediri, Malang, Surabaya, Sidoarjo yang sudah menetap di Bandung juga Jakarta.

Nah, seperti biasanya biar Blog ini makin hidup sengaja kami ponstingkan beberapa komentar atau pengalaman2 yang kami temui selama menjalankan usaha sate ini dari Minggu ke Minggu.

1. Penikmat Sate Ponorogo Special KULIT

Seingatku terakhir beliau menikmati sate kami waktu natalan, beliau memesan untuk acara tersebut dan baru datang kembali Minggu kemarin..
Pada saat itu kami langsung menanyakan bagaimana respon tamu yang menikmati sate kami saat itu yang kebetulan kami beri lebih banyak bumbu kacangnya alias bonus secara beliau suka banget.

Nenek cantik itupun lansung memberi komentar: Laris manis sampai kehabisan alias peminat dengan sate yang dipesen ga sebanding, saya sedikit menyesal kenapa waktu itu tidak pesan 500 tusuk sekalian secara beliau malu baru sebentar acara udah ludes disantap para tamu... (syukur dan terimaksih kalo responnya baik, ditunggu pesanan selanjutnya ya bu..)

Kali ini 2 nenek cantik ini minta bungkus dengan besek mungil dan bumbu kacang kering sebanyak 60 tusuk campur, 2 porsi dimakan di tempat dan 2 porsi dibawa pulang dengan bumbu cair...


Terimaksih sudah datang kembali ke tempat kami, dan kami akan lebih siap dan senang kalo ibu bisa telfon sebelumnya kalo memang ingin menikmati sate kami di hari MInggu dengan jumlah yang banyak, sehingga pengunjung lain yang datang bisa menikmati juga... he he he alias tidak kehabisan dalam waktu yang masih pagi.....

2. Berpindahnya jalur turun angkot

Seperti biasanya bapak dan ibu pelanggan setia sate daging yang setiap Minggu selalu mampir dan tentunya memesan sate ke stand ini datang agak siang dari biasanya, dan ternyata angkutan kota yang biasa mereka naiki jadi agak jauh dari stand kami, awalnya bisa turun di jalan Diponegoro sekarang kok diturunkan di jalan Surapati. Duh, lumayan juga tuh jalan kaki dari Telkom Surapati ke tempat kami.,,

Terimakasih bapak ibu, semoga dengan bertambahnya jarak jalan bisa lebih mempersehat bapak dan ibu...

3. Ayah asli Surabaya

Beberapa kali mba cantik yang satu ini mbungkus sate special daging+lontong untuk dinikmati dirumah bersama keluarganya yang berdomisili di Cikutra.

Ternyata mba yang mengaku pegawai ini keturunan orang Jawa Timuran, yang dari karena itu sudah tidak asing lagi dengan Sate Ponorogo, secara di Surabaya juga sudah banyak dan tentunya mengenal sate Ponorogo.

kali ini mba minta mbungkus 4 porsi sate daging + lontong. Terimakasih ya mba atas kunjungannya, do'akan semoga kami bisa punya tempat sendiri agar supaya bisa buka sate setiap hari amin.

4. Biar bapak juga ibu mertua bisa mencicipi Sate Ponorogo

3 porsi dimakan di tempat, 2 porsi untuk dibawa pulang agar supaya bapak juga ibu mertua yang berdomisili di Cibangkong bisa mencicipi makanan khas Ponorogo ini, pesan bapak muda.

Bapak muda yang tinggal di Jakarta satu ini sangat-sangat tidak asing dengan Sate Ponorogo, secara beliau bercerita kalo sudah melanglangbuana ke sekitar Ponorogo, baikNgebel, Sawo juga kota-kota besar di Jawa Timur yang lainnya.

Matur suwun pa atas kunjungannya.

5. Sate Ponorogo Manis ya???

dari sekian banyak pengunjung yang datang untuk menikmati sate ponorogo kami, sepertinya juga banyak beberapa dari mereka yang ingin coba-coba alias penasaran karena belum pernah mencoba, diantaranya komentar bapak yang satu ini:

"Satenya manis ya bu?"

"Iya pa, memang dominan manis, karena memang banyak mengandung gula merah, mulai dari campuran bumbu 7 rupa ada gulanya, celupan pada saat pembakaraan ada gulanya, juga saus kacang yang disiram sudah jelas pake gula. Jadi memang dominan manis pa, tapi gimana pa, cocok?

Iya, lumayan enak, habis juga kok.... beliau menjawab.

Kami ucapkan terimaksih kepada seluruh pengujung, ditunggu kedatangannya lagi, dan posting kali ini juga tidak sempat kami ambil foto dokumentasi, secara pengujung datang dengan waktu yang tidak ada jeda, kamipun tidak sempat untuk mengambil foto mereka.


Monggo, monggo ditunggu bagi yang kuangen sama sate ponorogo atau pengen incip-incip di Gasibu Bandung tepatnya perempatan jalan Cilaki-Cimanuk (pojok taman lansia) dekat wisata kuda.

Untuk pemesanan Senin-Jum'at mininal 300 tusuk, sedang Sabtu dan MInggu bisa minimal 100 tusuk dengan menghubungi via telfon 2 tau 1 hari sebeluymnya, hubungin kami di 022-7235093 atau 0818310213 atas nama Irfan.

1 komentar:

  1. assalamualaikum
    Mas kenapa kok pakai nama sate ayam "jebolan H. Tukri Sobikun". Karena selama ini keluarga H.Tukri Sobikun melarang pemakain nama tersebut. Baik itu dipakai dispanduk, pamflet, stiker atau apapun. Karena yang boleh memakai nama H. Tulri Sobikun hanya keluarga saja. Jika Mas masih menghormati atau menghargai Kami sebagai Keluarga H. Tukri Sobikun tolong dihapus nama Tukri Sobikun dari blog sampean dan sepanduk atau apapun yang memakai nama H.Tukri Sobikun. Hormatilah Keluarga H. Tukri Sobikun tempat Mas belajar sate dahulu. kami takut nama keluarga kami nanti disalah gunakan. Perkenalkan saya adalah anak dari H. Tukri Sobikun, nama saya Budi Handoko, Hp 08125981436, 0352-752125, atau telepon ibu Hj Tukri Sobikun 0352-482362. Jadi mulai sekarang aku mohon dengan sangat mas tidak lagi memakai nama Tukri Sobikun.terima kasih atas kerja samanya
    wassalam

    BalasHapus