Pages

Senin, 31 Januari 2011

Made in Bandung, Resep asli Ponorogo

Ada-ada saja komentar para pengunjung yang menikmati Sate Ayam Ponorogo Jebolan H. Turkri Sobikun yang standby di perempatan Cilaki-Cimanuk tepatnya di Pojok Taman Lansia Gasibu Bandung (daerah wisata kuda) yang buka setiap hari Minggu pagi sampai siang ini....


Seperti beberapa pengunjung yang lainnya yang kebetulan baru pertama kalinya menikmati makanan khas Ponorogo ini bertanya: "Apa yang membedakan sate Ponorogo dengan sate-sate pada umumnya?"

berikut beberapa penjelasan yang kami sampaikan:

1. Bumbu kacang ( saus kacang yang disiram diatas sate)
2. Bumbu 7 rupa yang diuleni pada irisan ayam sebelum proses penusukan
3. Celupan gula merah dalam proses pembakaran
4. Irisan yang khas, penusukan sate menurut katagori-katagorinya (daging, ati ampela dan kulit)
5. Tak lupa kami sampaikan tusuk yang terbuat dari lidi dan pembakaran sate yang khas dan unik yang sampai sekarang masih diimport dari Ponorogo, secara di bandung masih belum kami temukan keberadaannya.

Setelah kami menjelaskan beberapa perbedaan yang sangat mencolok dibanding dengan sate-sate pada umumnya, bapak yang telihat sangat ramah dan humoris ini lansung menyeletuk dengan tegas tapi dengan nada guyon alias bercanda:"Berarti yang ASLI cuma Tusuk sate dan pembakaraannya saja donk?????"

ha ha ha ha, sambil terseyum kami jawab:"Tentunya pa, secara bahan baku yang dibuat memang dibeli dan diproses di Bandung tapi yang pasti dengan menggunakan RESEP ASLI dari Ponorogo si empunya resep langsung pa!"

Kalo ayamnya dan bahan baku yang lainnya juga masih import wahhhh ga bakal bisa setiap Minggu buka pa! Seketika kami semua tertawa geli....

ini dia pose bapak ramah nan harmonis beserta keluarganya setelah menikmati dan berbincang2 sebentar bersama kami..





Kalau bapak yang satu ini beliau domisili di Kopo Bandung yang kebetulan ibunya asli Madiun, beliau mencaritakan beberapa pengalaman beliau dalam menikmati Sate Ayam POnorogo di beberapa tempat di bandung....




Keluarga dibawah ini juga asli Ponorogo, yang memang sangat tidak asing lagi bahkan nampak kuangen dengan makanan khas Ponorogo yang satu ini, ibunya berkomentar: Sudah enak, tapi kurang pedes bumbu kacangnya.


Memang kami sengaja membuat bumbu kacang yang tidak begitu pedas, agar anak2 juga bisa menikmatinya, nah untuk orang dewasa yang menginginkan sensasi pedas kami siapkan irisan cabe.



Terimakasih atas semua kunjujngannya semoga berkenan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar