Bagi orang yang belum pernah mencoba dan merasakan Sate Ponorogo, maklum kalo mereka menanyakan "Apa bedanya dengan sate-sate pada umumnya?"
Dari cara pemotongan tidak dadu melainkan dipotong memipih tipis untuk dada dan paha, sedang kulit dan jeroan (atiampela dan usus) direbus dahulu sebelum dipotong persegi.
Sebelum ditusuk dengan menggunakan tusuk sate dari lidi bukan dari bambu karena bentuknya yang lebih tipis agar tidak pecah, daging, kulit sereta jeroan dilumuri dahulu dengan bumbu yang sering kami bilang "bumbu tujuh rupa" yang dicampur dengan gilingan gula merah.
Karena sate sudah dibumbui terlebih dahulu, maka bagi anak-anak kecil bisa langsung menyantap setelah dibakar meski tanpa bumbu kacang..
Saus gurih dan manis yang khas terbuat dari kacang digiling halus akan membuat Sate Ponorogo Lebih Mantab dan "Jelas Beda". Tidak memakai kecap. Karena dalam proses pembakaran dicelupkan 2 sampai 3 kali ke dalam rebusab gula merah yang membuat sate manis dan berwarna kecoklat-coklatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar